20 Januari 2012
Ibu sekarang sudah kembali ke rumah. Tadi siang sekitar
pukul 11.30. Ibu diantarkan dengan taksi dari rumah sakit ditemani oleh aku
yang sepulang kuliah segera menghampirinya. Saat itu aku sangat mengantuk.
Mungkin karena malamnya aku menyelesaikan LPJ hingga pukul 12. Sebenarnya LPJ
itu bisa selesai dengan cepat jika aku tidak dengan nakalnya membuka internet
dan menulis blog di tengah malam dan melanjutkannya sambil menonton tv. Multi tasking
yang tidak baik ditiru.
Aku membiarkan ibu istirahat di kamarku dan aku memutuskan
untuk menonton televisi di ruang tengah. Aku sangat senang ibu bisa pulang. Meski
itu tidak berarti aku sudah puas. Aku masih belum puas dan 100% senang. Hasil dari
laboratorium masih belum ada. Apakah kanker ibu ganas atau tidak. Aku masih
menunggu dengan penuh harap dan keyakinan bahwa ibu akan baik-baik saja. Aku selalu
mendoakan hal yang sama setiap kali aku sholat. Doaku seperti kaset yang hanya
di mainkan ulang setiap kalinya. Aku tak pernah berhenti berdoa agar ibu
baik-baik saja. Aku tak pernah berhenti meminta agar kanker yang ada dalam diri
ibu kemarin tidak ganas. Aku sangat berharap Allah tidak mengambil
kebahagiaanku yang satu ini.
Sebenarnya ibu masih belum diperbolehkan pulang ke rumah. Karena
kalau di rumah ibu pasti kecapaian. Tapi ibu tetap saja ingin pulang.
Setidaknya aku bisa cukup tenang untuk beberapa hari ke
depan.
Malam ini aku membiarkan ibu tertidur di tempat tidurku dan
aku tidur di kasur tepat di samping ranjang ibu. Rasanya memang kurang nyaman
tidur bukan di kasur sendiri. namun apa boleh buat, akau tak bisa membiarkan
ibu tertidur hanya beralaskan kasur di lantai. Ibu pasti akan kesulitan bangun,
jadi aku harus bisa memutuskan baik-baik.
_Anonymous
No comments:
Post a Comment